Pages

Kamis, 28 November 2013

UU Tentang Kode Etik Akuntan Publik Dalam Menghadapi Era IFRS


Pengertian Akuntan Publik
Akuntan Publik adalah seorang praktisi dan gelar profesional yang diberikan kepada akuntan di Indonesia yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan RI untuk memberikan jasa audit umum dan review atas laporan keuangan, audit kinerja dan audit khusus serta jasa dalam bidang non-atestasi lainnya seperti jasa konsultasi, jasa kompilasi, dan jasa-jasa lainnya yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan.Ketentuan mengenai praktek Akuntan di Indonesia diatur dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 yang mensyaratkan bahwa gelar akuntan hanya dapat dipakai oleh mereka yang telah menyelesaikan pendidikannya dari perguruan tinggi dan telah terdaftar pada Departemen keuangan RI. Untuk dapat menjalankan profesinya sebagai akuntan publik di Indonesia, seorang akuntan harus lulus dalam ujian profesi yang dinamakan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) dan kepada lulusannya berhak memperoleh sebutan “Bersertifikat Akuntan Publik” (BAP). Sertifikat akan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Sertifikat Akuntan Publik tersebut merupakan salah satu persyaratan utama untuk mendapatkan izin praktik sebagai Akuntan Publik dari Departemen Keuangan.

Kode Etik Aturan Profesi Akuntansi IAI
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya. Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik.

Kode etik akuntan Indonesia memuat 8 prinsip etika sebagai berikut :
1.      Tanggung Jawab profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. Anggota juga harus selalu bertanggungjawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.
2.      Kepentingan Publik
Dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut. Dan semua anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik. Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota harus menunjukkan dedikasi untuk mencapai profesionalisme yang tinggi. Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
3.      Integritas
Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
4.      Obyektivitas
Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain. Anggota dalam praktek publik memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen. Anggota yang lain menyiapkan laporan keuangan sebagai seorang bawahan, melakukan jasa audit internal dan bekerja dalam kapasitas keuangan dan manajemennya di industri, pendidikan, dan pemerintah. Mereka juga mendidik dan melatih orang-orang yang ingin masuk kedalam profesi. Apapun jasa dan kapasitasnya, anggota harus melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara obyektivitas.
5.      Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan. Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkat pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan. Dalam hal penugasan profesional melebihi kompetensi anggota atau perusahaan, anggota wajib melakukan konsultasi atau menyerahkan klien kepada pihak lain yang lebih kompeten. Setiap anggota bertanggung jawab untuk menentukan kompetensi masing masing atau menilai apakah pendidikan, pedoman dan pertimbangan yang diperlukan memadai untuk bertanggung jawab yang harus dipenuhinya.
6.      Kerahasiaan
Setiap Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya, anggota bisa saja mengungkapkan kerahasiaan bila ada hak atau kewajiban professional atau hukum yang mengungkapkannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan klien atau pemberi jasa berakhir.
7.      Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.
8.      Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-undangan yang relevan.

PENGERTIAN IFRS
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).

Akuntan Publik dalam menghadapi Era IFRS
Sasaran konvergensi IFRS yang telah dicanangkan IAI pada tahun 2012 adalah merevisi PSAK agar secara material sesuai dengan IFRS versi 1 Januari 2009 yang berlaku efektif tahun 2011/2012,” demikian disampaikan Ketua DSAK IAI Rosita Uli Sinaga pada Public Hearing Eksposure Draft PSAK 1 (Revisi 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangan, di Jakarta Kamis 20 Agustus 2009 lalu.

Banyaknya standar yang harus dilaksanakan dalam program konvergensi ini menjadi tantangan yang cukup berat bagi DSAK IAI periode 2009-2012. Implementasi program ini akan dipersiapkan sebaik mungkin oleh IAI. Dukungan dari semua pihak agar proses konvergensi ini dapat berjalan dengan baik tentunya sangat diharapkan.

Apalagi Undang-Undang No.5 Tentang Akuntan Publik memang sudah nyata-nyata memberikan lampu hijau bagi akuntan asing untuk berkiprah di kancah nasional. Secara tidak langsung, kompetisi tersebut bisa membuat akuntan Indonesia kehilangan pangsa pasar karena perusahaan-perusahaan di Indonesia memilih untuk merekrut akuntan asing.

Maka dari itu Akuntan Publik diharapkan dapat segera mengupdate pengetahuannya sehubungan dengan perubahan SAK, mengupdate SPAP dan menyesuaikan pendekatan audit yang berbasis IFRS. Akuntan Manajemen/Perusahaan dapat mengantisipasi dengan segera membentuk tim sukses konvergensi IFRS yang bertugas mengupdate pengetahuan Akuntan Manajeman, melakukan gap analysis dan menyusun road map konvergensi IFRS serta berkoordinasi dengan proyek lainnya untuk optimalisasi sumber daya.

Banyak hal dalam IFRS yangakan diadopsi brbeda dengan prinsip yang saat ini berlaku. Bberapa hal antara lain :
  1. Penggunaan Fair-value Basis dalam penilaian aktiva, baik aktiva tetap, saham, obligasi dan lain-lain, sementara sampai dengan saat ini penggunaan harga perolehan masih menjadi basic mind akuntansi Indonesia. Sayangnya IFRS sendiri belum memiliki definisi dan petunjuk yang jelas dan seragam tentang pengukuran berdasarkan nilai wajar ini.
  2.  Jenis laporan keuangan berdasarkan PSAK terdiri dari 4 elemen (Neraca, Rugi-Laba dan Perubahan Ekuitas, Cashflow, dan Catatan atas Laporan keuangan). Dalam draft usulan IFRS menjadi 6 elemen (Neraca, Rugi-Laba Komprehensif, Perubahan Ekuitas, Cashflow, Catatan atas Laporan keuangan, dan Neraca Komparatif). Penyajian Neraca dalam IFRS tidak lagi didasarkan pada susunan Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas, tapi dengan urutan Aktiva dan Kewajiban usaha, Investasi, Pendanaan, Perpajakan dan Ekuitas. Laporan Cashflow tidak disajikan berdasarkan kegiatan Operasional, Investasi dan Pendanaan, melainkan berdasarkan Cashflow Usaha (Operasional dan investasi), Cashflow perpajakan dan Cashflow penghentian usaha.
  3. Perpajakan perusahaan, terutama terkait pajak atas koreksi laba-rugi atas penerapan IFRS maupun atas revaluasi aktiva berdasarkan fair-value basis.
Tujuan IFRS adalah :
Memastikan laporan keuangan intern perusahaan untuk periode-periode yang dimasukan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi.
Transparasi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS
Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.

Manfaat dari adanya suatu standard global IFRS :
1.    Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Stadart pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi local
2.      Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik
3.    Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi.

Sumber:


Selasa, 02 April 2013

Task Number 4 Bahasa Inggris 2


Should governments spend more money on improving roads and highways, or should governments spend more money on improving public transportation (buses, trains, subways)? Why? Use specific reasons and details to develop your essay.

Transportation problems in Jakarta is a priority mistake in planning, granting the developer both in Jakarta and Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi not followed by the development of infrastructure and public transport. So the vacancy is anticipated (private) with the provision of formal transport and other informal public transport, which indirectly increase the traffic load and congestion. It should be underlined that the Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi are independent cities are planned separately and fitted with adequate transportation infrastructure in each city (like London, Tokyo and its suburbs, or Kuala Lumpur to Putra Jaya ), in contrast to the concept of greater Jabotabek Jabotabek especially the blend.

Stems from the root of the problem of transportation in Jakarta, then a possible solution is to prioritize public transport planning, infrastructure and public transport are the main factors forming the city. Besides government policy through the addition of a long road section and will never meet the needs of a trip, the road is provided quickly will be met by a vehicle.

As a first step, and inexpensive that may be emulated by Jakarta in addressing congestion is the concept "Curitiba" where city buses get priority with the provision of dedicated bus special line so that the travel time can be shortened which in turn increase the level of public transport services. "Curitiba Foam" serving 1.3 million passengers per day, compared to 400 thousand passengers per day by KA Greater Jakarta in Jakarta (JICA, 2000). This busway concept was already not unusual and implemented in several developed countries.

Furthermore, changing the paradigm of urban planning, such as neighboring Malaysia, which has changed the concept of "Petaling Jayaâ"-like construction "Kebayoran" in the 60s, which rely perencaannya road network resulting in the use of a personal vehicle is the only option, a concept "Putra Jaya" that relies on mass public transport, although there is currently showing encouraging results, but it is not possible in the time can no longer be equated with the concept of Singapore Choa Chu Kanga who skipped SMRT (Singapore Mass Rapid Transit) and Bukit Panjang served by SLRT (Singapore Light Rail Transit) which proved successful. It should be taken into account the concept of MRT is a long-term goal, after Kuala Lumpur success with KTM (Keretapi Tanah Melayu) and network “baskota” a comprehensive, compare it with the concept of “City Mandiri” in Jakarta, which is a reservoir of personal vehicles are ready Jakarta traffic burden.

One thing that is often ignored in planning is short-distance transportation modes, such as non-motorized vehicles and on foot, mode of transport is often overlooked in the planning of the city, although the impact can be great, because this mode of transport can be an alternative to reduce the traffic load, according to JICA survey (2000) for the middle class to the bottom 42% of the journey still rely on non-motorized vehicles and on foot. Thus providing slow lanes and sidewalks as a means for pedestrians to be very important.

In conclusion, provision of reliable public transport and good public transport services is one of solving transportation problems in Jakarta, and possibly other major cities in Indonesia before the same problem occurred. Although we realize that the city's dynamic looks of congestion on the highway, because logically with increased revenue will be followed by an increase in the number of private vehicle ownership and the number of trips, but the public transport infrastructure procurement priorities decent and reliable, the owners of private vehicles will think two or three times to drive it.

Senin, 01 April 2013

Task Number 3 Bahasa Inggris Bisnis 2

A foreign visitor has only one day to spend in your country. Where should this visitor go on that day? Why? Use specific reasons and details to support your choice.

Planning to spend a vacation day, Indonesia is a good reason, because Indonesia has many beautiful places, many of the tourists who vacation Tourists can choose a variety of tourist attractions here. I think if tourists only have one day to spend in my country Indonesia will take him to visit the "Bandung". In the below there are the reason why you must spend one day in Bandung:

Tangkuban Perahu: The Object of Nature Tourism in Lembang
Tangkuban Perahu is an active volcano located at an altitude of 2076 meters above sea level. Tourist attractions in Lembang has a major attraction in the form of a beautiful mountain landscape. Crater Tangkuban perahu active shows volcanic activity that attracts natural explorers. Tangkuban Perahu is always associated with the legend of the Lady Sumbi Sundanese and Sangkuriang. Tourist attractions in Lembang is equipped with a number of interesting attractions. Sightseeing around Tangkuban Perahu include campground Tangkuban Perahu, Sindang Reret Cikole village, and dozens of restaurants serving typical Sunda at the foot of the mountain. For photographers who like to take pictures of tourist attractions, tourist attraction in Lembang this one to be missed.

De Ranch: Adventure in Religious Tourism in Lembang
Tourist attractions in Lembang have a tourist attraction called De Ranch. De Ranch is located in the tourist area of ​​Maribaya, precisely in the village of Wood Ambon. Tourist attractions in Lembang has horse farms, the rock climbing, rafting, outbound, and various other hiking activities. Family Vacation in the De Ranch is an interesting activity. While enjoying the mountain scenery, you can train children the courage to face natural obstacles exercise. Picnic to the tourist attractions in Lembang also teaches children to love the neighborhood. Discover a variety of benefits to the tourist attractions in Lembang we'll get to imparting education to children.

Maribaya Park: The Dutch Heritage Tourism in Lembang.
Maribaya Park is a tourist place in Lembang Dutch heritage. Beautiful park in north London has beautiful views Parahyangan typical mountain soil. It was said that the tourist attractions in Lembang has underground lines linking the area with the region Lembang Dago. Underground line was made during the Japanese occupation of Indonesia.

In conclusion, I think Bandung is the right city for foreign visitors to spend in one day. A lot of the beauty of nature that are not mentioned above. So, come to my country to visit to place more beautiful.